Hero2004 Corner
- All
- Hadith
- Sukan
-
- Browse more categories
- Album Hero2004
- Berita
- Berita Hero2004
- Doa
- Gambar
- Hadith
- Hari Ini Dalam Sejarah
- Hebahan
- Hiburan
- Hidayah
- Ibadah
- Isu Semasa
- Kartun DiHero2004
- Khutbah
- Kisah Al-Quran
- Klip
- Komentar Hero2004
- Lagu
- Lawak Hero
- Luahan
- Macam-Macam
- Memori
- Moral
- Muat Turun
- Mutiara Kata
- Pantun Oleh Geng Hero2004
- Pena Roslan
- Pengajaran
- Perhatian
- Perisian
- Petikan
- Rilek Minda
- Sejarah
- Sembang EPL
- Sukan
- TeGanung
- Teknologi
- Ucapan Hero2004
Archives
THE STORY OF KARBALA - PART 8/02
Qasim was overjoyed. He had been granted the wish of his heart. He ran to his uncle with the writing. Husayn read it. He had seen his brother's hand-writing after ten years. Husayn remembered his brother and wept. Now he had to let Qasim go. He took Qasim to his own tent. Put on his brother's cloak over him. Armed him and prepared Qasim for the battlefield with his own hands. Qasim's widowed mother watched this quietly. Husayn helped Qasim mount the horse and came halfway to the battlefield to see him off to fight.
Humayd Ibn Muslim, the official battlefield report has recorded as follows:
'I saw a youth coming to the battlefield. His face was glowing like a full moon. I can never forget that he was not wearing armour and that the lace of his left shoe was untied. He came with his sword in hand and called out for a dual. Several soldiers came to fight and were killed one after the other. Amr Ibn Sceed Azdi was standing next to me, he said "I am going to kill this lad." I said: "He is only a kid, why do you want to kill him." Amr said:" O! yes, I will definitely kill him." When the troops surrounded the lad from all directions, Amr came and hit him over the head with his sword. The boy fell from his horse and called for his uncle. I saw that Husayn rushed to his side like an eagle dives on to its prey, and struck Amr with his sword.
Amr tried to ward off the blow with his arm, his arm was cut from the elbow. He screamed with pain and called for help. But Husayn killed him while the Umayyad soldiers tried to save him. There was a lot of confusion. When the dust settled I saw Husayn standing by the side of the dying youth. Husayn then picked him up in his arms. He walked towards his camp holding the youth close to him. His chest was against Husayn's chest and his legs were brushing the ground as Husayn carried him and laid him next to his son Ali Akbar. I was told that this youth was Qasim Ibn Hasan.'
Soon afterwards, one by one, all Husayn's relatives were killed in action.
Hakikat Sembahyang
Tajuk :
Hakikat Sembahyang
Hadith :
Sabda Rasulullah s.a.w yang maksudnya: “Mana-mana muslim yang apabila masuk waktu sembahyang yang diwajibkan lalu dia pun berwudhuk dengan wudhuk yang baik, melakukan solat dengan sebaik-baiknya begitu juga dengan ruku’nya, maka sembahyang itu merupakan kafarat (memadamkan) dosa-dosanya yang telah lalu, selagi dia tidak melakukan dosa besar.”
Riwayat Muslim
Huraian
Pengajaran:
i) Agak menghairankan apabila didapati ada orang yang mengerjakan sembahyang, tetapi masih tidak segan silu melakukan dosa dan maksiat. Mengapa? Jawapannya adalah kemungkinan besar kerana sembahyang yang dikerjakan itu sebenarnya tidak ikhlas kepada Allah melainkan untuk menunjuk-nunjuk, riya’ dan takabur. Sembahyang yang sedemikian ini sama sekali tidak akan memberikan apa-apa kesan terhadap jiwa dan pembentukan peribadi serta tidak dapat menjamin serta mendinding diri daripada melakukan perkara-perkara negatif dan maksiat.
ii) Sesungguhnya sembahyang dalam erti kata yang sebenar ialah sembahyang yang dikerjakan dengan hati yang khusyuk dan menghayati setiap apa yang dibaca. Hasilnya ia berupaya mendidik seseorang kepada pembangunan sahsiah muslim yang sejati. Hal ini bermula dengan berwudhuk yang menganjurkan kebersihan tubuh badan serta pakaian, sehinggalah kepada geraklaku dan tatatertib khusus yang perlu diiltizamkan oleh orang yang sembahyang.
iii) Sembahyang berjamaah contohnya, mendidik seseorang itu mematuhi seorang ketua yang tidak harus bagi seorang makmum mendahului imam dalam apa jua geraklakunya. Manakala dari hal menjaga saf-saf ketika bersembahyang pula memberikan satu pengajaran tentang kepentingan perpaduan dalam suatu masyarakat yang dipimpin.
iv) Selain kebersihan zahir, sembahyang juga mampu melupuskan kotoran dosa yang pernah dilakukan kerana sembahyang merupakan satu-satunya peluang keemasan untuk setiap hamba mencari pengampunan dari tuhan-Nya. Usaha ini diseiringkan dengan amalan zikir dan doa-doa yang dibaca sewaktu sembahyang di mana ia akan menguatkan lagi hubungan dengan Allah S.W.T.